POJOKNEGERI.COM - Perusahaan-perusahaan minyak dan gas (migas) Eropa disebut melirik proyek-proyek migas di Indonesia.
Salah satunya yakni proyek Indonesia Deepwater Development (IDD).
Sebagai informasi, proyek IDD adalah proyek pengembangan 5 lapangan gas di laut dalam dengan kedalaman antara 975 m hingga 1.785 m yang dilakukan secara terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan gas pasar domestik dan Kilang LNG Bontang.
Sejak tahun 2020, Chevron menyatakan untuk tidak meneruskan proyek gas laut dalam yang berlokasi di Cekungan Kutai, Kalimantan Timur itu. Penyebabnya adalah karena proyek tersebut tidak masuk ke dalam portofolio global Chevron.
Terkait itu, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membeberkan terdapat beberapa perusahaan raksasa migas Eropa yang mulai melirik proyek migas di Indonesia.
Wakil Kepala SKK Migas, Fatar Yani Abdurrahman menyampaikan proses pencarian operator proyek IDD pengganti Chevron masih berlangsung.
Namun demikian, sejauh ini sudah ada calon potensial pengganti Chevron yakni perusahaan asal Eropa seperti ENI dan Neptune.
Menurut Fatar proyek migas tanah air cukup menarik bagi para perusahaan top dunia. Apalagi saat ini Eropa juga tengah membutuhkan sumber pasokan migas yang cukup besar.