POJOKNEGERI.COM - Kejadian perang sarung di Kota Balikpapan menimbulkan adanya korban.
Korban adalah bocah sekolah dasar yang harus kehilangan bola matanya lantaran luka serius akibat perang sarung
Korban berinsial AH yang masih berusia 9 tahun itu, adalah warga Jalan Prapatan Dalam, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
AH kini terpaksa harus dirawat intensif di rumah sakit Bayangkara Balikpapan, lantaran menderita luka serius pada bola mata kirinya
akibat terkena sabetan sarung yang diduga berisi dengan serpihan kayu.
Korban pun kini terpaksa harus kehilangan bola mata kirinya, setelah tim medis terpaksa harus melakukan operasi pengangkatan biji mata karena mengalami kerusakan yang cukup serius.
Kejadian nahas yang menimpa AH bermula saat dia berpamitan kepada orang tuanya untuk pergi salat tarawih pada Sabtu malam kemarin (1/4/2023). Selepas tarawih, korban lantas pergi melihat perang sarung dua kelompok remaja di dekat masjid.
Akibat situasi yang mulai tidak kondusif, korban pun terkena sabetan salah satu sarung milik salah satu kelompok, hingga korban mengalami pendaraan pada bola mata kirinya.
Merespons kejadian ini, Kapolresta Balikpapan AKBP Anton Firmanto mengatakan fenomena perang sarung di Kota Beriman telah menjadi atensi pihak kepolisian.
Ia pun memastikan bahwa proses hukum terhadap terduga pelaku penganiayaan yang mengakibatkan korban jiwa akibat perang sarung akan tetap berjalan meski para terduga pelaku masih anak dibawah umur.
"Akan tetap kami proses, meski pun pelaku dibawah umur, karena telah mengakibatkan orang lain terluka maka akan tetap kami proses sesuai hukum yang berlaku," kata Kapolresta Balikpapan, AKBP Anton Firmanto saat ditemui di ruang kerjanya, Senin sore (3/4/2023).
Kendati demikian, pihaknya hingga kini masih menunggu laporan resmi dari pihak keluarga korban. Jika pihak keluarga korban sudah membuat laporan, maka pihaknya akan mulai melakukan penyelidikan untuk menangkap para pelakunya.
"Saat ini kami masih menunggu laporan (korban) saja, kalau memang nanti dilaporkan maka akan kami tindak lanjuti," tegas dia.
Menyikapi maraknya fenomena perang sarung selama bulan ramadan tahun ini, Kapolresta Balikpapan pun juga menghimbau kepada seluruh orang tua untuk mengawasi anak-anaknya, khususnya pada jam-jam rawan selepas tarawih maupun menjelang subuh.
"Sehabis ibadah, kami minta anak-anak segera pulang dan berdiam di rumah," imbuhnya.
(redaksi)