Rusmadi membeberkan dengan adanya operasi pasar ini bisa tepat sasaran. Pihaknya sepakat untuk menggunakan sistem kupon, agar pendistribusian berjalan lancar, dan sesuai dengan data masyarakat kurang mampu.
"Tetap menggunakan Harga Eceran Tertinggi (HET), Rp 18.000 per tabung,nantinya setiap satu orang bisa membeli satu tabung gas elpiji," bebernya.
Rusmadi mengatakan bahwa pihaknya sudah sepakat bersama Hiswana Migas perindusriannya akan tetap di pangkalan pendistribusian gas elpiji, ia menyebut ada 20 pangkalan yang akan menjadi titik operasi pasar.
"Saya berharap kegiatan operasi pasar ini bisa tepat sasaran kepada penerima bantuan miskin ekstrem dan pelaku UMKM," pungkasnya.
(Redaksi)