Kedua, transformasi budaya birokasi dalam merubah pola pikir dan cara pandang SDM Aparatur agar tercapai pemahaman. Ketiga, Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur pada Sektor Pariwisata dan UMKM.
Keempat, penguatan pemanfaatan informasi teknologi yang terintegrasi dalam pengembangan SDM Aparatur. Kelima, penyusunan dan Implementasi regulasi terkait pedoman pengembangan SDM Aparatur yang berbasis program prioritas.
“Semua perangkat daerah harus berkontribusi pada pengembangan Pariwisata dan UMKM," jelasnya.
Untuk mencapai itu, secara aplikatif, nanti akan dilaksanakan berbagai pengembangan kompetensi ASN baik secara klasikal maupun nonklasikal, berupa, Pelatihan Revolusi Mental dan ESQ bagi Kepala Perangkat Daerah, Kepala UPT dan Lurah.
Pelatihan pelayanan prima, meliputi pelatihan digital marketing, pelatihan kepemimpinan, pelatihan dasar CPNS. Pelatihan Teknis Bidang Kepariwisataan dan UMKM, meliputi pelatihan manajemen kepariwisataan, pelatihan penyusunan peta pariwisata, pelatihan pemahaman sapta pesona, pelatihan pengembangan promosi pariwisata, pelatihan perkoperasian, pelatihan Pengembangan UMKM.
Tidak hanya itu pihaknya juga akan melaksanakan sosialisasi, Implementasi dan Monev Inovasi Gerakan Pengembangan Jaringan dan Sumber Daya Aparatur (GERBANG JAYA) dan Workshop Pengembangan Kompetensi SDM Inovasi Daerah, Pelatihan Pemetaan Berbasis Geospasial dan analisis Kebutuhan pengembangan kompetensi.
“Dan ini akan menjadi suatu gerakan bersama, karena ASN nantinya harus mampu berperan disamping sebagai pelayan masyarakat sekaligus juga sebagai agent perubahan, agent informasi dan agent inovasi bagi seluruh masyarakat di Kota Bontang, termasuk dalam upaya bersama mengembangkan sektor pariwisata dan UMKM tersebut," ujarnya.