"Pemilihan prioritas didasarkan pada jumlah jemaah yang banyak dan kegiatan ibadah yang terjadwal dengan jelas. Pengamanan dilakukan pada 19 gereja tersebut dengan waktu yang ditetapkan sebagai prioritas," kata Kombes Pol Ary Fadli.
Selain itu, pengamanan insidentil dilakukan pada gereja lain yang kegiatan ibadahnya menyesuaikan dengan jemaahnya. Dalam upaya ini, melibatkan total 1125 personil yang berasal dari TNI, Polri, Satpol PP, Dishub, Pramuka, serta Senkom.
"Kerjasama antara unsur TNI, Polri, dan pemerintah setempat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif, terutama pada momen-momen penting seperti malam Natal dan Tahun Baru. Sinergitas ini menjadi landasan bagi kelancaran pelaksanaan kegiatan ibadah dan perayaan tahun baru bagi seluruh masyarakat Samarinda," tambahnya.
Sementara itu, Wali kota Samarinda, Andi Harun juga mengatakan bahwa Pemerintah TNI-Polri dan umat agama lain, termasuk Islam, bersatu padu untuk memastikan pelaksanaan ibadah Natal berjalan aman, lancar, dan penuh hikmat.
"Pemantauan dilakukan untuk memastikan bahwa kegiatan ini berjalan dalam keadaan aman, sambil meresapi makna keberagaman dan kerukunan di tengah masyarakat," ucap Andi Harun.
(Tim Redaksi)