Paloh menilai pernyataan Jokowi yang menyebut Pilpres 2024 jatah Prabowo merupakan diplomasi tingkat tinggi yang membesarkan hati Prabowo. Ia memandang tidak ada yang salah dari langkah Jokowi memberikan motivasi itu.
Paloh menegaskan bahwa Jokowi memiliki kapasitas sebagai seorang kepala negara, bukan hanya kepala pemerintahan. Artinya, kepala negara adalah milik dari semua golongan dan kelompok.
"Itu posisi kepala negara. Dengan catatan yang perlu kita ketahui, Indonesia hari ini dengan pengamatan saya sebagai Ketua Umum NasDem, inflasi politisi tapi defisit negarawan. Itu yang perlu kalian tahu," tuturnya.
Sebelumnya, Jokowi menyinggung soal kans Prabowo Subianto jika menjadi calon presiden di Pilpres 2024. Dia mengungkit kembali reputasi kemenangan dirinya atas Prabowo di dua pilpres sebelumnya.
"Dua kali di pilpres juga menang. Mohon maaf, Pak Prabowo. Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo," kata Jokowi di puncak Peringatan Ulang Tahun Perindo di Jakarta, Senin (7/11/2022).
(redaksi)