POJOKNEGERI.COM - Oknum dosen Universitas Riau alias UNRI tuntut Rp 10 Miliar ke mahasiswi gegara dituduh lakukan pelecehan saat bimbingan skripisi.
Ya, ancaman lapor balik tersebut dilakukan usai oknum dosen yang juga sebagai Dekan Fakultas tersebut dituduh melakukan pelecehan terhadap mahasiswi saat bimbingan skripsi.
Adalah Syafri Harto, Dekan Fisip UNRI ia mengancam bakal mekapor balik kepada mashasiswa, admin instagram penyebar video pengakuan korban dan aktor intelektual di belakang kejadian tersebut.
Syafri Harto juga bersumpah membawa nama tuhan dalam pernyataan resminya kepada awak media setempat.
Ia membantah telah melakukan pelecehan terhadap mahasiswi yang melaporkan dirinya ke polisi.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universtas Riau, Syafri Harto mengancam akan melaporkan pihak-pihak yang dianggap merugikan nama baiknya terkait tudingan pelecehan seksual terhadap seorang mahasiswi.
Bahkan, Syafri menyatakan akan menuntut kepada para pihak itu sebesar Rp 10 miliar karena tudingan tersebut sudah menciderai nama baik dan lembaganya.
Selain sebagai Dekan FISIP, Syafri juga menjabat ketua Iktan Keluarga Kuantan Singingi (IKKS) Pekanbaru.
"Karena saya ini sebagai ketua Ikatan Keluarga Kuantan Singingi (IKKS) Pekanbaru, tokoh masyarakat, saya sebagai pejabat negara, Dekan FISIP, tentu kita jaga nama lembaga. Saya tuntut Rp 10 miliar. Perlu rasanya saya bertindak, saya akan lakukan upaya hukum," tandas Syafri dilansir Kompas.com, Jumat (5/11/2021).
Syafri mengatakan pihak yang dituntut itu adalah pertama admin akun Instagram @komahi_url, kedua mahasiswi yang menuduhnya dan ketiga aktor intelektual di balik tuduhan itu.
Ia mengatakan, ada pihak yang berusaha untuk mengaitkan kasus tersebut dengan pemilihan rektor Universitas Riau 2022.
Padahal Syafri membantah dirinya akan maju pada pemilihan rektor tersebut.
"Saya akan cari aktor yang menghubung-hubungkan dengan pemilihan rektor Universitas Riau 2022. Siapa yang mengatakan saya maju? Hanya beberapa polling dan media yang menyebut saya maju, itu tidak benar. Dan mencari siapa aktor di belakang kasus tersebut," katanya.
Syafri pun menegaskan bahwa tuduhan dirinya melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswi jurusan Hubungan Internasional (HI) adalah tidak benar.
"Demi Allah, demi Rasulullah, saya berani bersumpah muhabalah kalau seandainya saya melakukan itu," tandas Syafri.
Muhabalah sendiri adalah sumpah yang dilakukan oleh dua orang atau dua kelompok yang saling mengklaim kebenaran.
Jika salah satu dari mereka berbohong siap dilaknat Tuhan. (redaksi)