Seperti pabrikan lain, termasuk Ford Motor di Amerika Serikat dan Volkswagen di Jerman, Nissan telah berjuang untuk mengimbangi preferensi konsumen yang berubah dengan cepat di beberapa pasar mobil di dunia.
Di China, kemunculan jenama seperti BYD menggantikan banyak produsen mobil tradisional seperti Volkswagen dan Ford yang sudah lama mendominasi kawasan setempat. Karuan saja, BYD mampu menghadirkan mobil murah dengan teknologi canggih.
"Kami tidak dapat menyangkal bahwa rencana penjualan kami terlalu berlebihan mengingat perubahan pasar yang begitu cepat. Ini menunjukkan ketidakmampuan kami memenuhi kebutuhan pelanggan secara tepat waktu," kata Uchida.
Kondisi tersebut tentu menjadi beban berat untuk Uchida dan timnya. Dia menegaskan, sejumlah petinggi perusahaan juga akan mendapat potongan gaji sukarela selama Oktober 2024.
Nissan untuk sementara waktu akan memanfaatkan kemitraan untuk menjalankan roda bisnisnya, termasuk dengan Honda dan sejumlah nama lainnya.
(*)