Saat dihentikan oleh petugas keamanan kafe, Ardhito menyebutkan namanya tapi empat petugas itu tidak tahu bahwa Ardhito merupakan salah satu musisi kondang di Indonesia.
"Dihentikan sama security kami. Kan security-nya tua-tua, nggak kenal dia. Terus dia bilang 'kalau Pramono Anung tahu?' Security tahu Pramono Anung, dan akhirnya dia (Ardhito) bilang kalau beliau adalah bapaknya," ujar Yohan.
Sempat terjadi kegaduhan hingga akhirnya Yohan datang dan mengizinkan Ardhito bersama teman-temannya masuk.
Saat itu, kondisi Ardhito diduga juga sudah terpengaruh minuman alkohol.
"Kemudian, dia minta duduk di sofa tapi kondisi penuh. Ada satu sofa yang sudah dipesan. Tapi karena berdasarkan peraturan pukul 23.00 WIB pemesan tidak datang bisa dijual lagi, jadi saya berikan kepada dia," kata Yohan.
Selama berada di dalam bar kondisi sudah kondusif.
Beberapa waktu kemudian, Ardhito mengajukan permintaan kepada DJ agar memainkan sebuah lagu.
Tapi karena tidak sesuai dengan tema, DJ pun menolak.
"Nah dia (Ardhito) pun marah dan bilang ke DJ katrok, sambil mengacungkan jari tengah. Si DJ membalas dengan mengacungkan jari tengah. Tapi Ardhito tidak terima dan melempar gelas ke arah DJ," tuturnya.
"Gelas nggak sampai ke DJ, jatuh ke lantai dan pecah. Kena kaki tamu tapi nggak sampai luka. Kemudian seluruh tamu berdiri dan menyoraki dia. Nggak lama dia (Ardhito) keluar. Sempet mau masuk lagi tapi nggak boleh sama security," sambungnya.
Yohan mengaku tidak ada keinginan untuk mempermasalahkan hal itu.
Tapi pada Selasa (21/3/2023) sekitar pukul 05.00 WIB, Ardhito memposting keluhannya terhadap pelayanan Kafe Loteng melalui Instagram.