Menurut Emil, pelaksanaan Musprov harus setidaknya dihadiri 50 plus satu pemilik suara, serta dihadiri oleh pengurus KONI pusat.
"Yang hadir bukan dari pengurus KONI, bukan pengurus pengprov, mungkin ada tapi itu menyalahi aturan sebenarnya," terangnya.
"Memaksakan diri untuk melakukan Musprov itu. Yang jadi masalah kenapa aklamasi jadi Ketua KONI. Ini melakukan kesalahan besar, masalah besar," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, persoalan pemilihan Ketua KONI Kaltim masuk babak baru.
Hal ini usai adanya klaim dari Zairin Zain yang menyatakan terpilih sebagai Ketua KONI Kaltim.
Akan tetapi, terpilihnya Zairin Zain itu justru bukan datang dari agenda pemilihan di KONI Kaltim, melainkan dari Forum Olahraga Kalimantan Timur (Forkat)
Belum diketahui bagaimana posisi legal dari Forkot ini, sehingga memunculkan klaim Zairin Zain sebagai Ketua KONI Kaltim.
Akan tetapi, kepada awak media, Zairin Zain juga sudah beri pesan terkait dirinya yang terpilih berdasarkan Musyawarah Olahraga Provinsi (Musprov) versi Forkat itu.
“Kami mohon doanya agar semua yang kita lakukan pada hari ini dan seterusnya mendapat anugerah dari Allah SWT sehingga apa yang kita kerjakan bisa berjalan dengan baik,” kata Zairin Zain, Selasa (15/2/2022).