"Kepala kampung berinisial ST tidak bersedia membantu kelompok Egianus Kagoya datang ke kampungnya untuk meminta bahan makanan dan akhirnya anak yang berusia 6-8 tahun dengan inisial MT dibunuh oleh Egianus Kagoya sendiri," kata Kombes Faizal Ramadani dikutip dari VIVA.
Faizal mengatakan sudah mendapatkan saksi mata yang melihat kekejaman Egianus Kagoya tersebut.
"Ada saksi yang kita ambil keterangannya walaupun ada beberapa kendala yakni bahasa, kita coba jembatani bahwa yang melakukan kelompok Egianus Kagoya dan yang menembak adalah EG," bebernya.
Saksi sambungnya, juga melihat kelompok EG membawa tiga senapan Laras panjang.
Faizal yang juga merupakan Direktur Kriminal Umum Polda Papua menegaskan bertekad untuk menangkap EG dan juga membebaskan pilot Susi Air.
"Kami terus bertekad untuk berusaha untuk mendapatkan dan menemukan dan menyelamatkan pilot Philips Mark," tandasnya.
(redaksi)