POJOKNEGERI.COM - Para ilmuwan dari Bulletin of the Atomic Scientists (BAS) kembali memperbarui posisi Jam Kiamat atau Doomsday Clock. Penyetelan ulang ini dilakukan setiap awal tahun.
Jam Kiamat atau "Doomsday Clock" adalah indikator simbolis ancaman global. Indikator ini mencerminkan tingkat bahaya yang dihadapi umat manusia akibat ancaman seperti perang nuklir, perubahan iklim, dan teknologi berisiko tinggi.
Simbol ini dikelola sejak tahun 1947 oleh para ilmuwan anggota BAS di University of Chicago, Amerika Serikat (AS).
BAS menyatakan bahwa pengaturan tahun ini mempertimbangkan sejumlah ancaman besar yang terus meningkat.
"Untuk tahun 2025, Bulletin's Science and Security Board (SASB) akan mempertimbangkan berbagai ancaman global dalam pengaturan Jam Kiamat," ungkap BAS seperti dikutip dari Blomberg, (28/1/2025).
Awalnya, Jam Kiamat dibuat untuk melakukan pengukuran risiko ancaman nuklir. Waktu pada jam telah berubah sesuai dengan seberapa dekat para ilmuwan meyakini umat manusia akan mengalami kehancuran total.
BAS menyebut bahwa jam tersebut tidak dirancang untuk mengukur ancaman konkret soal kehancuran Bumi. Namun, keberadaannya bisa dijadikan pemicu percakapan tentang topik ilmiah yang rumit seperti perubahan iklim.