POJOKNEGERI.COM - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, melontarkan kritikan keras pada capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Ini terjadi di dalam forum debat capres ketiga yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum di Istora Senayan, Minggu (7/1/2024).
Dalam sesi tanya jawab antar capres, Anies bertanya pada Prabowo bagaimana peran standar etika presiden dalam menjaga pertahanan keamanan dan kedaulatan negara.
Prabowo langsung menjawab bahwa etika merupakan sesuatu yang penting.
Hal ini sontak dibalas pedas oleh Anies.
Ia menyebut banyak pelanggaran etika yang terkait dengan capres yang saat ini menjabat Menteri Pertahanan itu.
Salah satunya adalah pengambilan Gibran Rakabuming Raka, putra Jokowi, sebagai cawapres dari Prabowo.
"Ketika ada pelanggaran etika bapak tetap jalan terus dengan cawapres yang melanggar etika artinya ada kompromi atas standar etika. Ini fakta. Kemudian dalam pidato data mengolok-olok tentang etika, saya tidak tega mengulanginya pertanyaan penjelasan bapak atas itu semua," ucap Anies Baswedan, dikutip dari CNBC.
Pengangkatan Gibran sebagai cawapres Prabowo sebelumnya mengundang kontroversi.
Diketahui, Gibran dapat maju dalam kontestasi pilpres setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menyetujui aturan bahwa capres atau cawapres dapat berusia di bawah 40 tahun asalkan pernah atau sedang menjadi kepala daerah.
Fakta yang meliputi kontroversi ini adalah peran ketua MK saat itu, Anwar Usman, yang merupakan ipar dari Jokowi dan paman dari Gibran.
Mahkamah Kehormatan MK pun telah melakukan penyelidikan dan menemukan pelanggaran etik dalam putusan ini.
Prabowo merasa keberatan pernyataannya soal etika diungkit Anies.
Prabowo menyebut Anies tidak pantas bicara soal etik.
"Saudara bicara etik, etik, ya, kan. Saya tuh keberatan karena saya menilai, maaf ya, karena Anda desak saya, saya terus terang aja, saya menilai Anda tidak pantas bicara soal etik," tegas Prabowo Subianto.
Prabowo lalu menilai Anies menyesatkan.
Prabowo mengatakan Anies memberi contoh yang tidak baik soal etik.
"Itu saja, saya merasa Anda itu posturing, Anda tuh menyesatkan, itu aja. Saya boleh berpendapat, kan. Saya menilai Anda tidak berhak bicara soal etik karena Anda memberi contoh yang tidak baik soal etik, terima kasih," tegasnya. (redaksi)