Aulia menjelaskan pohon hayat juga menjadi penanda keberagaman Indonesia.
Dia mencontohkan warna bendera kebangsaan Indonesia sebagai satu kesatuan.
"Ini tuh bisa jadi suatu penanda bahwa di atas keberagamaan kita pasti kita bisa bersatu, seperti layaknya bendera Merah Putih kan ya, kita menyebutnya merah dan putih, dan bukan jingga. Tapi itu merupakan hal yang tunggal. Yang satu tapi tunggal. Logo itu belajar banyak dari banyak falsafah ideologi Indonesia, yang mungkin jadi representasi ke depan di tataran kita sendiri dan dunia," ujar Aulia.
Co-founder POT Branding House itu menceritakan pembuatan logo pohon hayat merupakan proses panjang.
Dia mengatakan proses kreatif itu merupakan kerja kolektif.
"Prosesnya ya, yang pasti prosesnya bukan dari waktu yang diberikan saja, tapi waktunya itu sebuah akumulasi dari pengalaman kita lebih dari 9 tahun di industri ini. Ya saya kira Branding House dengan kawan-kawan kolektif berusaha merancang si identitas ini dengan komprehensif untuk identitas ibu kota Nusantara," pungkasnya.
(redaksi)