Amarahnya semakin menjadi ketika dia menjelaskan bahwa permintaan tersebut menunjukkan bahwa Singapura menilai Indonesia bodoh, bisa dimanfaatkan untuk mengaliri listrik dari energi bersih Indonesia ke Singapura
"Ini kan brengsek Singapura ini, dipikir kita bodoh aja, tender perusahaan-perusahaan kita, emang gue pikirin," tegas Luhut.
Meski tak disebut secara gamblang sumber energi bersih yang dimaksud, namun sebelumnya Singapura meminta Indonesia untuk mengekspor listrik ke Singapura dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Sementara, kemarahan Luhut dengan Amerika Serikat dipicu janji percepatan pelaksanaan transisi energi termasuk oleh Amerika Serikat (AS) yang diumumkan melalui forum G20.
Luhut menyebut AS hanya omong kosong.
Nyatanya memang, pendanaan melalui Just Energy Transition Program (JETP) sebesar US$ 20 miliar atau setara Rp 294,3 triliun (asumsi kurs Rp 14.718 per US$) untuk Indonesia sampai saat ini belum menemui titik terang.
Seperti diketahui, Presiden AS Joe Biden telah mengungkapkan komitmen negara-negara G7 hasil inisiasi AS dan Jepang untuk mendanai percepatan transisi energi di Indonesia.