POJOKNEGERI.COM - Kearsipan literasi di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Samarinda diminta untuk bisa masuk pada layanan digital.
Hal itu disuarakan anggota Komisi III DPRD Samarinda, Anhar.
Langkah DPK dinilai belum menyesuaikan kondisi zaman serba digital ini dan seharusnya pimpinan OPD berpikir untuk menyiapkan sumber literasi yang digital juga.
"Langkah meningkatkan minat baca dengan fokus membangun gedung baru itu adalah pola pikir masa dulu sudah ketinggalan zaman, pengembangan literasi digital itu patutnya yang dilakukan adalah meningkatkan digitalisasi perpustakaan," tegasnya.
Ia mengaku Wali Kota Samarinda Andi Harun sudah berpikir visioner dan banyak mempertimbangan inovasi kerja. Sayangnya hal ini tidak diikuti para kepala OPD yang menjabat di lingkungan Pemkot Samarinda.
"Bagaimana mau maju kalo kepala dinasnya masih pentium 1 cara berpikirnya," kritik Anhar.
Anhar menilai kalangan milenial saat ini sangat rutin membaca, hanya saja instrumennya yang harus dirubah untuk menciptakan literasi yang menyesuaikan perkembangan zaman.
"Padahal Wali Kotanya sudah gagas punya banyak gagasan tapi tidak diiringi dengan kinerjanya dari pimpinan OPD,” tutupnya.
(redaksi)