Sri Lanka menghabiskan banyak uang untuk proyek infrastruktur dari pinjaman China, yang menambah utang negara
3. Efek pandemi
Sektor pariwisata adalah penghasil mata uang asing terbesar di Sri Lanka. Namun pandemi COVID-19 memengaruhi pariwisata dan kedatangan turis yang biasanya berkunjung ke Sri Lanka
4. Larangan Impor Pupuk
Pemerintah Sri Lanka melarang impor pupuk kimia dan meminta petani menggunakan pupuk organik produk lokal.
Akibatnya, para petani gagal panen dan pemerintah harus menambah stok makanannya dari luar negeri sehingga membuat kondisi kekurangan mata uang asing semakin parah.
5. Krisis pangan dan energi
Sri Lanka mengalami krisis pangan, hal itu disebabkan akibat pemerintah kekurangan cadangan devisa sehingga pemerintah tidak dipercaya untuk melakukan ekspor-impor.
Selain krisis pangan, Sri Lanka mengalami krisis energi. bahkan pemerintah sampai membatalkan perjalanan untuk pertemuan agar bahan bakar kendaraan tidak habis digunakan.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)