Dalam kesempatan itu, Bambang mengaku bingung lantaran pabrik untuk blast furnace dihentikan, tetapi di sisi lain ada keinginan untuk memperkuat produksi dalam negeri.
Suasana mulai memanas ketika Silmy tiba-tiba memotong pernyataan Bambang. Silmy memotong dikarenakan adanya sebutan "maling teriak maling".
"Yang saya unik ini, bagaimana pabrik untuk blast furnace ini dihentikan, tapi satu sisi ingin memperkuat produksi dalam negeri. Ini jangan maling teriak maling gitu lho, jangan kita ikut bermain pura-pura enggak ikut bermain," kata Bambang.
"Maksudnya maling bagaimana, Pak?" kata Silmy menyela pernyataan Bambang kemudian.
Setelahnyta, Bambang pun menjelaskan apa yang ia maksud, yakni bahwa di satu sisi ada semangat untuk memperkuat industri, tetapi di satu sisi industri tersebut malah dihentikan.
Bambang lalu menyinggung sebuah kasus yang bergulir di Polda Metro Jaya yang melibatkan salah satu anggota Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (IISIA), organisasi yang dipimpin Silmy.
Tetapi, Silmy sampaikan bahwa dirinya rapat bukan sebagai Ketua IISIA, tetapi sebagai Dirut Krakatau Steel.