Dia yang saat itu baru berusia 8 tahun dimasukkan ke sekolah sepak bola oleh kedua orang tuanya.
Ayah Messi bekerja sebagai buruh pabrik besi dan ibunya merupakan pembantu rumah tangga.
Keduanya begitu sibuk sehingga harus menitipkan anaknya ke klub sepak bola, agar Messi bisa bermain bola seharian tanpa khawatir di luar pengawasan orang tuanya.
Serta tak perlu merasa kesepian karena orang tuanya sibuk bekerja.
Dari klub tersebut, bakat Messi kemudian mencuri perhatian pemandu bakat di Argentina saat itu.
Sampai akhirnya Barcelona menaruh minat lebih pada Messi.
Namun uniknya, tanda tangan kontrak dituliskan di atas sebuah tisu makan.
Setelah Messi dan ayahnya pindah ke Spanyol, Messi melakukan proses pengobatan dan bermain untuk akademi muda Barcelona, La Masia.
Di sana dia semakin mengasah bakatnya baik secara fisik, mental, dan juga teknik dalam mengolah si kulit bundar.
Messi bermain untuk tim junior Barca dari 2000-2005.
Musim 2003-04, dia mencetak rekor di lima tim berbeda, tampil satu laga di Juvenil B (satu gol), dan dipromosikan ke Juvenil A (14 laga, 21 gol).
Kemudian Messi tampil untuk FC Barcelona C di Tercera Division, pada 29 November 2003 dan untuk FC Barcelona B di Segunda Division B pada 6 Maret 2004.
Lionel Messi bermain untuk tim-tim tersebut sepanjang musim.
Bahkan sebelum debut-debut tersebut, Messi telah tampil secara resmi untuk pertama kali sebagai tim utama pada 16 November 2003, di usia 16 tahun dan 145 hari, di sebuah laga persahabatan melawan FC Porto.
Lalu, Lionel Messi berhasil menembus tim senior FC Barcelona pada 2004.