Hingga petugas kepolisian pun memblokir perlintasan Jalan Otista dari dua sisi. Namun demikian, tensi kedua kelompok pun tak kunjung meredam hingga petugas berwajib pun melepaskan tembakan peringatan ke udara lebih dari enam kali.
Usai tembakan peringatan tersebut, tensi kedua kelompok pun mulai meredam. Mediasi pun dilakukan petugas.
Dan dari hasil pantauan media ini dilapangan, sekira satu jam pasca kejadian, arus kendaraan perlahan dibuka kembali dan petugas kepolisian bersenjata lengkap pun semalam suntuk melakukan penjagaan agar tensi kedua kelompok yang merupakan warga Jalan Otista tak kembali memanas.
Sementara itu, keesokan harinya Kapolsek Samarinda Kota AKP Creato Sonitehe Gulo menuturkan kepada awak media, jika suasana mencekam dua kelompok masyarakat disebabkan selisih paham.
"Kedua belah pihak sudah kami ketemukan (mediasi) dan sudah clear (aman). Permasalahannya ini hanya karena salah paham. Karena saling tegur gitu pake nada tinggi," beber Gulo saat dikonfirmasi, Rabu (15/12/2021) siang tadi.
Lanjut dijelaskan Gulo, usai saling tegur kedua kelompok masyarakat dengan nada tinggi, kemudian salah satu orang memasuki kawasan kelompok lain yang memicu salah paham semakin meninggi.