"Kali ini JENGRINDA Muri kedua bagi saya, tapi sebagai pemimpin daerah Kota Samarinda," ucap Andi Harun.
Andi Harun menjelaskan, minyak jelantah bisa bermanfaat sebagai bahan pengganti sebagian bahan baku crude palm oil (CPO) atau sawit dalam program biodiesel.
Langkah ini, bisa mengurangi limbah ke lingkungan hidup, memberikan manfaat ekonomi, baik untuk kesehatan, mengurangi emisi gas rumah kaca hingga mendukung pembangunan daerah.
"Di tahun 2021 program JENGRINDA mulai dikembangkan dengan sasaran masyarakat yang tersebar di 10 kecamatan, 59 kelurahan, dan 1992 RT," ungkapnya.
Program tersebut memberikan edukasi peduli lingkungan dengan cara melahirkan gerakan donasi minyak jelantah, dari masing masing rumah tangga, dan hasil akhir donasi akan digunakan seluruhnya untuk pembangunan kampung wisata “JENGRINDA” di kawasan RT 32 Bukit Steling.
"Program ini menselaraskan pemberdayaan masyarakat dengan adanya edukasi, monitoring dan output program untuk pembangunan Kota Samarinda menuju Kota Pusat Peradaban," tuturnya.
Dalam perjalanan program JENGRINDA, wali kota mengatakan, pemerintah melalui Dinas Lingkungan Hidup mencoba membuat terobosan dengan melibatkan dunia usaha maupun ASN dan seluruh lapisan masyarakat sebagai sasaran untuk meningkatkan partisipasi untuk menggerakkan kebiasaan masyarakat dalam memilah dan mengolah limbah.