POJOKNEGERI.COM, SAMARINDA - Kelangkaan gas LPG 3 kilogram kembali terjadi di Kota Samarinda. Banyak warga mengeluhkan kesulitan mendapatkan tabung gas bersubsidi ini, yang menyebabkan harga jual di pasar meroket. Keterbatasan pasokan semakin terasa, mengingat gas ini sangat dibutuhkan oleh rumah tangga dengan ekonomi menengah ke bawah.

Menyikapi keluhan tersebut, Dinas Perdagangan (Disdag) Samarinda tidak tinggal diam. Kepala Dinas Perdagangan Samarinda, Nurrahmani mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyalurkan sekitar 18.000 kartu kendali pembelian gas elpiji bersubsidi kepada warga miskin di Samarinda.

“Sejak 2024 lalu, kami telah memverifikasi data penerima gas bersubsidi melalui sistem Social Security Number (SSN) dan bekerja sama dengan Dinas Sosial. Program ini mencakup 59 kelurahan dan 10 kecamatan,” jelasnya pada Senin (3/2/2025).

Program kartu kendali ini bertujuan untuk mengendalikan penyaluran gas bersubsidi, memastikan hanya mereka yang berhak yang mendapatkannya. 

“Dengan kartu kendali ini, masyarakat bisa membeli gas dengan harga yang ditetapkan di pangkalan resmi,” ucapnya.

Namun, kebijakan terbaru dari Pertamina yang menghentikan penyaluran gas ke pengecer sejak 1 Februari 2025 telah menambah tantangan. Hal ini dimaksudkan untuk lebih menargetkan penyaluran gas bersubsidi kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. 

“Kami tidak bisa mengintervensi keputusan tersebut, namun kami akan terus mengawasi agar penyaluran gas tepat sasaran,” tuturnya.