"Salah satunya dengan mengembangkan bisnis hotel terapung berjalan di Sungai Mahakam," ujar Akmal.
Dengan begitu, wisata susur Sungai Mahakam bisa terus berkembang. Namun Akmal mengingatkan agar para pengelola kapal harus selalu memerhatikan keselamatan dan kenyamanan konsumen agar kunjungan wisatawan ke Samarinda dan Kaltim bisa terus meningkat.
"Saya pikir perlu hotel terapung berjalan. Harus ada pengusaha yang berani berinvestasi membuat hotel terapung di atas kapal. Ini akan menjadi sensasi tersendiri bagi para wisatawan," tambahnya.
Dijelaskan Akmal, jika di kota tarif kamar bisa dijual dengan harga Rp500 ribu per malam, maka di atas kapal, pengelola bisa membanderol dengan harga Rp1 juta bahkan lebih.
Di setiap kapal, jumlah kamar tidak perlu terlalu banyak. Kisaran 6-8 kamar. Terpenting disiapkan air panas dan air dingin di setiap kamar. Lebih bagus lagi jika ada kolam renang, gladak kapal, spot foto dan tentu juga fasilitas karaoke dan rapat.
"Jika ada tawaran hotel di darat dan hotel terapung, maka saya yakin wisatawan akan banyak antre ke sini," yakin Akmal.