Selama beberapa tahun terakhir, China telah mencapai sejumlah prestasi dalam eksplorasi ruang angkasa.
Misalnya, negara itu telah meningkatkan Sistem Satelit Navigasi BeiDou, merakit sepenuhnya stasiun luar angkasa Tiangong, wahana antariksa Tianwen-1 berhasil mendarat di Mars, dan yang terbaru, Chang'e-6 membawa kembali 1.935,3 gram batuan bulan.
“(Amandemen) ini hampir mendorong mereka (China) untuk membuat program dan misi mereka sendiri untuk menyaingi program dan misi AS,” Makena Young, peneliti Proyek Keamanan Dirgantara di lembaga think tank Amerika, Center for Strategic and International Studies, berkomentar mengenai kemajuan Tiongkok di bidang tersebut.
Bisa dibilang, Amandemen Wolf merupakan perpanjangan dari sentimen keras anti-China yang lazim di kalangan politik Amerika.
Hal itu tidak akan memberikan manfaat bagi upaya luar angkasa AS, dan secara langsung merugikan upaya eksplorasi ruang angkasa global secara keseluruhan, tegas para ahli.
“Amandemen Wolf telah benar-benar memborgol pengetahuan alam di Langley. Saya telah diberitahu untuk tidak menjawab email dari domain China. Dari perspektif ini, Amandemen Wolf telah menghentikan banyak penelitian ilmu bumi,” kata Greg Schuster, ilmuwan peneliti di Pusat Penelitian Langley NASA.
Hal serupa juga disampaikan oleh Marco Aliberti, peneliti senior di Institut Kebijakan Ruang Angkasa Eropa.
“Anda tidak dapat membangun solusi efektif untuk tata kelola antariksa global tanpa partisipasi China di dalamnya,” tegasnya. (*)