Adapun elektabilitas Ganjar Pranowo yang mencapai angka 42 persen bukan ditujukan untuk menyaingi Anies Baswedan. Justru, kata dia, elektabilitas itu digunakan untuk mendesak Megawati segera memutuskan nasib Ganjar.
Survei Charta Politika Indonesia mencatat elektabilitas Ganjar Pranowo sebagai calon presiden mencapai 42,8 persen. Ganjar meninggalkan dua pesaing ketatnya, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
"Ini untuk menekan Megawati supaya langsung ambil Ganjar sebagai capresnya," kata dia.
Ia pun menilai angka 42 persen itu terlalu sempurna untuk sungguh-sungguh terjadi. Bahkan, menurutnya, tingginya angka itu justru menunjukkan kecemasan Ganjar yang besar jika tidak didukung sebagai Capres oleh Megawati.
"Artinya survei 42 persen itu istilah lagu itu too good to be true itu terlalu baik untuk dipercaya, itu terlalu sempurna untuk terwujud," katanya.