Meski Kaltim tertinggi soal pendapatan daerah, namun hal itu tidak diiringi dengan serapan anggaran di APBD 2022.
Bagaimana tidak, Bumi Mulawarman masuk dalam provinsi dengan realisasi belanja terendah di Indonesia.
Data Mendagri, realisasi belanja APBD Kaltim, masuk dalam 10 besar provinsi dengan serapan terendah yakni hanya 77,77 persen.
Hal itu turut diakui Isran Noor, Gubernur Kaltim.
"Kita itu setiap tahun selalu saja mengalami keterlambatan dalam penyerapan anggaran. Karena, bukan saja kita terlambat, tapi kita juga harus mengikuti aturan,” sebutnya.
(redaksi)