Refly juga menilai sosok muka “cling” yang Jokowi minta untuk tidak dipilih adalah Anies Baswedan, kandidat kuat dari kubu oposisi yang disebut sebagai sosok yang bisa menjadi ancaman serius rezim di periode selanjutya.
“Satu tarikan napas Presiden Jokowi ingin mengkritik Anies Baswedan dan juga mengangkat Ganjar Pranowo,” ujarnya.
Lanjut Refly, Jokowi punya kriteria atau preferensi mengenai sosok penerusnya di kursi presiden bukanlah hal terlarang.
Namun itu semua berlaku dengan catatan penting mengenai mampu atau tidaknya Jokowi menjamin Pemilu akan dilaknsakan adil tanpa campur tangan dirinya sebagai pemegang kekuasaan penuh di Indonesia.
“Boleh, tapi kalau dia paham betul bahwa dia bisa menjaga Pemilu jujur dan adil. Tapi kalau keberpihakan dia itu membuat pemilu tidak jujur dan adil dan disertai keberpihakan ASN, militer, uang negara dan fasilitas publik, maka di situ kita mengkhianati konstitusi yang mencita-citakan pemilu yang jujur dan adil,” jelasnya Refly Harun.
Sebelumnya, Jokowi di acara tersebut yang diselenggarakan di GBK, mengungkapkan pemimpin yang memikirkan rakyat.
“Saya ulang jadi pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari penampilannya, dari kerutan di wajahnya, kalau wajahnya cling bersih, tidak ada kerutan di wajahnya hati hati, lihat juga lihat rambut rambutnya, kalau rambutnya putih semua ini mikir rakyat ini," kata Jokowi.
(redaksi)