Doa lintas iman yang digelar bukan hanya sebagai bentuk spiritualitas, tetapi juga sebagai simbol persatuan semua elemen masyarakat Kaltim untuk mendukung terciptanya Pilkada yang bersih dan berkualitas.
Ekti menambahkan, Pilkada bukan hanya tentang siapa yang menang atau kalah, tetapi lebih penting lagi adalah bagaimana seluruh masyarakat Kaltim dapat bersama-sama membangun provinsi ini dengan semangat kebersamaan dan saling menghormati.
“Siapa pun yang menang, itu adalah kehendak rakyat. Yang kalah harus bisa legawa. Intinya, kita semua memiliki tanggung jawab yang sama untuk membangun Kalimantan Timur menjadi lebih baik,” pungkasnya.
(ADV/DPRD Kaltim)