Lanjut Darham mengatakan bahwa pemeriksaan tersebut meliputi kondisi fisik hewan, baik dari luar maupun dalam tidak ada penyakit atau virus yang dapat membahayakan kesehatan konsumen.
Darham menjelaskan bahwa hingga saat ini terdapat 413 penjual hewan kurban yang tersebar di Kota Samarinda.
Sebagian besar hewan berasal dari luar daerah, seperti Sulawesi dan Nusa Tenggara Timur (NTT), dan telah divaksin untuk mencegah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sebelum hewan-hewan tersebut masuk ke Kota Samarinda.
"Rata-tara itu dari Sulawesi, NTT ( Nusa Tenggara Timur)," pungkasnya.
(Redaksi)