"Itu akan dibuat lapangan sepak bola, akan ada drainasenya," jabarnya.
Terkait penyegelan yang dilakukan Pemkot Samarinda, pihaknya dari BPKAD Kaltim bakal melakukan koordinasi dengan pemerintah kota.
"Kami akan koordinasikan lagi dengan Pemkot Samarinda, mungkin kurang komunikasi saja," tegasnya.
Sebelumnya, Mantan Direktur Lembaga Kelompok Kerja (Pokja 30) Carolus Tuah juga beri respon seputar agenda pembangunan di Lapangan Sepakbola Voorvo Samarinda.
Diketahui, di lokasi itu, Pemkot Samarinda agendakan untuk kawasan serapan air, dengan akan dibangunnya polder.
Namun, saat rencana sedang dirampungkan, muncul adanya pengerjaan proyek di lokasi lahan yang dimiliki Pemprov Kaltim itu. Proyek yang akan dibangun adalah sarana olahraga, mini soccer.
"Kalau dia merupakan jawaban konkret hasil kajian dan klaim Pemkot bahwa dia bisa meresap air, ya kenapa?," ujar Carolus Tuah.
Kedua, ia sarankan ada komunikasi yang bisa dilakukan antara pimpinan Pemkot dan Pemprov.
"Ya, ngobrol saja sama Gubernur, sama si pemilik. Dari Balaikota ke Kantor Gubenur kan tak sampai dua jam ya. Meyakinkan Gubernur saja, inilah jawabannya (resapan air)," ucap Tuah.
Jadi, Tuah sampaikan, semuanya disampaikan dan diputuskan berdasarkan scientific research (kajian ilmiah) bahwa kawasan tersebut memanglah diperuntukkan untuk resapan air.
"Sepanjang Pak Walikota bisa tunjukkan itu, ya saya dukung saja," ujarnya.