POJOKNEGERI.COM - Muncul opsi, hak pengelolaan lahan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ditawari kepada investor untuk jangka waktu 180 tahun.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyebut bahwa hal itu adalah strategi pemanis (sweetener) agar investor mau masuk ke IKN.
Tawaran itu berlaku khusus bagi investor yang akan masuk ke proyek di IKN Nusantara.
"Ini bukan soal ngemis atau tidak ngemis. Jadi kita kan harus menawarkan hal yang menarik bagi investor. Nah yang menjadi salah satu yang menarik adalah sweetener yang mungkin terkait dengan jangka waktu kepemilikan lahan," ujar Bahlil dalam Rapimnas Kadin, Jumat (2/12/2022).
Bahlil menilai, insentif seperti itu sudah banyak dilakukan oleh negara lain untuk menarik investor masuk ke negaranya. Jadi sah-sah saja Indonesia juga berencana untuk melakukan itu.
"Dulu di Singapura, HGU nya juga sampai 100 tahun lebih. Ini kan kota baru, jadi beda marketing wilayah yang sudah berkembang dengan yang belum berkembang. Jadi kita harus punya strategi khusus yang kemudian investor mau tanam modal di IKN," imbuhnya.
Ia membantah upaya itu dilakukan karena saat ini tidak ada investor yang masuk ke IKN. Ia mengklaim beberapa investor sudah menyatakan komitmen masuk ke IKN adalah dari Uni Emirat Arab, China, Korea Selatan, hingga negara Eropa.
"Sekarang bukan berarti nggak ada, sudah ada, tapi kan boleh dong mereka nawar dan kita harus cari jalan keluar bersama-sama, win-win solution lah. Negara dapat, pengusaha juga harus dapat," jelasnya.
Sementara, Menteri Keuangan Sri Mulyani ditemui di tempat yang sama mengungkapkan akan melakukan koordinasi dengan kementerian terkait mengenai rencana tersebut.
"Nanti kita akan lihat sama teman-teman kementerian lain ya mengenai itu," katanya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim investasi terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser, Kalimantan Timur, oversubscribed atau kelebihan kapasitas. Bahkan, jumlahnya meningkat hingga 25 kali lipat.
"Saya kaget jajak pasar pertama oversubscribed sampai 25 kali, otoritas IKN juga kaget, sehingga kawasan inti langsung sudah habis," ungkap Jokowi dalam Kompas 100 CEO Forum 2022, Jumat (2/12).
Jokowi mengaku awalnya berniat mengundang sebanyak 30 investor yang memiliki potensi menanamkan modal di IKN. Namun, niatan itu diurungkan karena kawasan inti di IKN sudah 'ludes' diborong investor.
Jokowi juga memastikan pembangunan IKN kali ini tidak akan memberatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) lantaran semua dana yang digunakan murni berasal dari para investor yang menanamkan modalnya di wilayah itu.
Ia menambahkan dana pembangunan IKN sudah mencapai Rp460 triliun. "Negara sebesar ini jangan kita pesimis dong, membangun (IKN) kurang lebih kalau sekarang US$29 miliar, masa kita grogi, kira-kira kan kalau dirupiahkan Rp460 triliun," terang dia.
(redaksi)