POJOKNEGERI.COM - Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam (RSJD AHM) di Samarinda telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam penanganan orang dengan gangguan jiwa melalui Program Sihati (Sistem Pelayanan Kesehatan Jiwa Terintegrasi).
Sejak diluncurkan pada tahun 2021, program ini telah menjadi tonggak penting dalam memberikan pelayanan kesehatan jiwa yang komprehensif dan terintegrasi di wilayah Kalimantan Timur khususnya di Samarinda.
Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSJD Atma Husada Mahakam, Rahmawati menjelaskan bahwa Program Sihati merupakan upaya inovatif yang melibatkan berbagai pihak dalam sistem pelayanan kesehatan jiwa.
“Program ini melibatkan berbagai stakeholder seperti Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Satpol PP, Disdukcapil, Diskominfo, dan pihak-pihak lain seperti TKS, PSM, Babinsa, Babinkantibmas, serta puskesmas di wilayah Kota Samarinda,” jelasnya.
Sebelum peluncuran program Sihati, RSJD AHM menghadapi berbagai tantangan dalam proses penanganan pasien, khususnya terkait dengan evakuasi, pembiayaan dan pasca perawatan.
“tahun 2022 program Sihati hanya berhenti pada evakuasi dan perawatan di rumah sakit. Namun, kendala utama adalah memulangkan pasien ke keluarga mereka atau mencari tempat penampungan atau rehabilitasi lanjutan pasca perawatan di RSJD AHM,” ucapnya.
Seiring dengan perkembangan Program Sihati, kapasitas panti rehabilitasi milik Dinsos Prov. Kaltim di PSBR mengalami peningkatan setiap tahunnya . Pada tahun 2021, hanya memiliki kapasitas 10 orang, tetapi tahun 2024 kapasitas tersebut telah meningkat menjadi 30 orang.
“Kami bersyukur atas peningkatan kapasitas ini, karena kini lebih banyak pasien yang bisa ditampung dan mendapatkan rehabilitasi, terutama bagi mereka yang terlantar dan tidak memiliki keluarga,” ungkapnya.