POJOKNEGERI.COM - Perang Rusia-Ukraina yang berlangsung sejak akhir Februari lalu telah berimbas pada suplai energi di Eropa.
Salah satu komoditas energi yang pasokannya terdampak oleh perang dua negara itu adalah batu bara.
Jerman yang terdampak oleh kesepakatan para pemimpin Uni Eropa menghapus semua impor batu bara dari Rusia, belakangan membuka pintu kerja sama suplai batu bara langsung dari Indonesia.
Bukan hanya Jerman, namun pemesanan batu bara Indonesia berasal dari beberapa negara Eropa seperti Polandia, Belanda, Yunani dan Spanyol.
Tercatat, sampai saat ini yang memesan batu bara dari Indonesia terus bertambah.
Yang terbaru Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) mencatat, Indonesia juga mengekspor batu bara ke Slovenia.
"Saya kurang tahu persis mengenai tambahan ekspornya karena sifatnya Bussines to Bussines (B to B). Malah ada juga pengirimannya ke negara seperti Yunani, Slovenia walaupun gak banyak," kata Hendra Sinadia Direktur Eksekutif APBI dikutip dari CNBC Indonesia beberapa waktu yang lalu.
Dilansir dari CNBC Indonesia pada September 2022 ini, dalam Unofficial APBI, jumlah ekspor batu bara asal Indonesia ke negara-negara Eropa tersebut mencapai 3,5 juta ton sampai 4 juta ton.
Ekspor ke Eropa dengan jumlah tersebut, dikatakan Hendra menjadi yang terbesar pertama dalam sejarah.
Hendra bilang, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, volume ekspor batu bara Indonesia ke Eropa biasanya kurang dari 1 juta ton per tahun.
"Tentu saja jumlah tersebut ada peningkatan yang signifikan. Ini memang belum angka resmi, kalau memang jumlahnya segitu (4 juta ton) ini yang terbesar (sepanjang sejarah)," terang Hendra kepada CNBC Indonesia, Selasa (4/9/2022).
Hendra memang belum bisa menyebutkan secara pasti, negara-negara Eropa mana saja yang memesan batu bara dari Indonesia.
Yang jelas kabar yang didapat Hendra, ekspor batu bara Indonesia ke negara Eropa dikirim ke Polandia, Belanda, Greece, Spanyol hingga Jerman. "Persisnya berapa kabarnya 3,5 juta ton - 4 juta ton," pungkasnya. (redaksi)