Sementara, Ganjar berada di urutan ketiga dalam isu ini dengan persentase 14,8 persen.
“Jadi memang kesan masyarakat untuk strong leader yang mampu menumbuhkan ekonomi itu cenderung atau mayoritas ke Pak Prabowo," ucap Peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa.
Ada sejumlah faktor yang menyebabkan Prabowo moncer, dan sebaliknya, Ganjar lemah di isu ekonomi.
Pertama, istilah “petugas partai” yang melekat di diri Ganjar.
Ardian mengatakan, sebutan “petugas partai” mengesankan bahwa Ganjar kurang kuat dalam kepemimpinan.
Istilah "petugas partai" melemahkan figur Ganjar di hadapan Prabowo yang pendiri dan ketum partai.
Kedua, oleh sebagian kalangan, Ganjar dianggap gagal menangani isu kemiskinan di Jawa Tengah.