Menurut Benny, tokoh-tokoh lain yang memperoleh elektabilitas tinggi adalah para pejabat publik.
AHY satu-satunya tokoh non pejabat publik yang masuk dalam papan 15 besar elektabilitas, pada urutan keenam.
"Masuk akal jika tingkat tahu masyarakat terhadap para pejabat publik ini cukup tinggi," lanjut Benny yang juga anggota Komisi III DPR RI.
"Berbeda dengan AHY yang hanya jadi ketua umum namun berhasil mencapai popularitas hingga 67 persen.
Ini sinyal kalau Mas AHY bisa do something, melakukan sesuatu yang lebih agresif bagi kepentingan masyarakat umum, peluang itu sangat terbuka," ujar Benny dikutip dari Kompas.com.
Benny mengatakan, hasil survei itu juga menjadi kabar gembira karena elektabilitas Partai Demokrat yang berada di luar pemerintahan meningkat, meski peningkatannya tidak terlalu besar.
Menurut Benny, peningkatan elektabilitas Partai Demokrat yang tidak terlalu besar dapat diterima lantaran Demokrat masih berkonsentrasi menghadapi kasus "kudeta" yang melibatkan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
Di sisi lain, Anggota Komisi III DPR itu juga menyambut gembira hasil survei SMRC yang menunjukkan elektabilitas AHY sebesar 4,5 persen pada simulasi 15 nama dan 5,4 persen pada simulasi 8 nama.
Alasannya, hanya AHY dan Prabowo Subianto ketua umum partai yang masuk dalam daftar tokoh dengan elektabilitas tinggi.
"Coba bayangkan dari sembilan parpol yang punya fungsi di DPR, hanya dua ketua umum partai politik yang punya potensi untuk memimpin bangsa ini ke depan," kata Benny.
Selain itu, Benny menilai AHY memiliki potensi yang menjanjikan lantaran popularitasnya sudah tinggi meski tidak menduduki jabatan apapun di pemerintahan.
Survei SMRC menunjukkan, Partai Demokrat memiliki elektabiltias sebesar 8,6 persen dan berada di posisi kelima.
Demokrat berada di bawah posisi PDI-P (22,1 persen), Golkar (11,3 persen), PKB (10 persen), dan Gerindra (9,9 persen).
Survei dilaksanakan pada 15-21 September 2021 dengan melalukan wawancara langsung kepada 981 orang responden yang dipilih melalui metode multisatege random sampling.
Margin of error survei ini diperkirakan sebesar plus minus 3,19% pada tingkat kepercayaan 95 persen. (redaksi)