Di hadapan awak media, Muhammad Ali pun tak memungkiri bahwa usaha aksi menolak pemindahan bisa saja tidak digubris oleh pemerintah.
Namun demikian, dia menegaskan akan tetap melakukan perjuangan agar para siswa-siswi bisa tetap mengenyam pendidikan di gedung A SMAN 10 Samarinda.
"Kami tidak mau bergeser. Apabila nantinya tdak ada guru yang mau mengajar siswa-siswi (di gedung A), kami yang akan mengajarnya sendiri," tekan Muhammad Ali.
Sementara itu, saat ditanya lebih jauh mengenai penolakan pemindahan, Muhammad Ali menjawab bahwa alasannya soal jarak sekolah yang cukup jauh dan sistem zonasi.
"Kami menolak pindah karena sistem zonasi. Kami masih membutuhkan SMAN 10 ditempat kami meskipun ada SMAN 17 dan SMAN 4 di sana, tapi kondisinya masih menumpang gedung dan terkendala banjir," imbuhnya.
Hingga berita ini diturunkan, Muhammad Ali bersama puluhan massa aksi masih menanti hasil keputusan rapat Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinisi Kaltim bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim terkait tuntutan pemindahan tersebut.
(redaksi)