Lebih lanjut ia mengatakan Kaltim saat ini masih mengandalkan pasokan pangan dari luar. Hal ini tentu menjadi tantangan yang haru diatasi.
Ia menilai hal ini perlu kerja sama antara Otorita IKN, Pemerintah Provinsi, serta pemerintah kabupaten dan kota untuk mengembangkan sektor pangan lokal.
“Dengan kolaborasi yang baik, kita dapat menentukan potensi pertanian, perikanan, dan peternakan di setiap daerah di Kaltim. Pendekatan ini akan membantu merancang strategi pengembangan pangan yang sesuai,” tandasnya.
OIKN pun diminta untuk aktif mendengar aspirasi masyarakat, khususnya petani, nelayan, dan pelaku usaha di sektor pangan.
“Aspirasi dari masyarakat perlu menjadi landasan dalam penyusunan kebijakan pangan yang tepat sasaran,” ujarnya.
(ADV/DPRD Kaltim)