Presiden Turki Tayyip Erdogan pun mengumumkan keadaan darurat di 10 provinsi.
Adapun, penduduk di beberapa kota Turki yang rusak menyuarakan kemarahan dan keputusasaan atas apa yang mereka katakan sebagai tanggapan yang lambat dan tidak memadai dari pihak berwenang terhadap gempa paling mematikan yang melanda Turki sejak 1999.
"Bahkan tidak ada satu orang pun di sini. Kami berada di bawah salju, tanpa rumah, tanpa apa pun," kata Murat Alinak, yang rumahnya di Malatya telah runtuh dan kerabatnya hilang. "Apa yang harus saya lakukan, ke mana saya bisa pergi?" katanya, dilansir Reuters, Rabu (8/2/2023).
(redaksi)