Kolaborasi dengan negara-negara anggota BRICS membuka peluang transfer teknologi di bidang energi terbarukan, kecerdasan buatan, dan digitalisasi.
Teknologi ini sangat penting untuk meningkatkan produktivitas sektor industri Indonesia dan memperkuat daya saingnya di pasar global.
Sebagai anggota BRICS, Indonesia berada dalam posisi strategis untuk memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang.
Dengan platform ini, Indonesia dapat memengaruhi kebijakan global yang mendukung perdagangan adil, akses teknologi, dan pembangunan berkelanjutan.
Indonesia memiliki peluang membuka pasar ekspor komoditas utama seperti: minyak sawit, batu bara, gas alam, dan karet dengan negara-negara BRICS dan dunia selatan umumnya.
Selain itu, Indonesia juga dapat menarik investasi besar dalam sektor energi, manufaktur, dan teknologi.
Namun, keanggotaan di BRICS juga membawa tantangan.