"Kita berkompetisi lebih sehat dan lebih dewasa karena tantangan ke depan semakin berat.
Jadi, kita tidak menganggap itu (Butet) itu sesuatu yang penting.
Anggap aja hiburan politik," kata Fadli Zon.
Sebelumnya, Fadli Zon turut merespon aksi Butet di Twitter miliknya.
"Di Twitter biar agak cerewet ya itu bagian hiburan politik. Kadang gatal saja. Tidak tersindir. Saya kenal baik mas butet, mungkin bisa dihire partai lain juga," tuturnya.
Saat ini, lanjut Fadli Zon, fokus Prabowo adalah mengutamakan kepentingan bangsa.
"Prabowo lihat konteks kebangsaan. Apa yang bagus akan dilanjutkan.
Saat bergabung dengan Jokowi, Prabowo menempatkan diri untuk kepentingan bangsa.
Pak Prabowo sudah selesai dengan dirinya. Sudah paripurna," ungkapnya.
"Pilpres saya melihat ini panggilan bagi Pak Prabowo. Saya sudah bersama beliau 30 tahun.
Pikiran-pikiran Pak Prabowo tak jauh dari kepentingan rakyat. kita lihat pidato beliau, tak ingin negara terkoyak," katanya lagi.
Fadli Zon juga menanggapi kedekatan Prabowo dengan Jokowi jelang Pilpres 2024.
"Beliau memang dekat dengan Pak Jokowi, bukan ditampilkan, wajar saja.
Prabowo Menhan, kabinet jokowi, sangat dekat, pernah rival. Ini sangat baik dicontoh dalam demokrasi kita.
Ini sesuatu yang baik," katanya.
Pidato Kontroversial Butet Kartaredjasa