“Kami merasa warga di kawasan ini sejak lama dinomor duakan pemerintah. Mendapat diskriminasi. Bahkan ancaman penggusuran kerap terjadi disini,” ungkapnya.
Kawasan tersebut pula, ancaman perusahaan tambang yang diduga ilegal juga membuat warga sekitar resah. Bagaimana tidak, lubang sisa tambang batu bara yang telah menjadi kolam tepat di belakang rumah warga mengancam keselamatan warga.
Menurut pemuda yang berprofesi sebagai perawat itu menjelaskan, alih - alih perusahaan tambang menutup lubang tambang, sekira seminggu lalu sebelum peristiwa tenggelamnya 1 warga di kolam tambang, perusahaan melakukan penambangan dengan cara blasting atau meledakkan lokasi tambang tepat dibelakang rumah warga.
“Ada pelanggaran HAM dan pelanggaran pidana disini. Tentu kami akan merespon dan menindaklanjuti keluhan warga,” sebut Endy lagi.
Selain pengaduan dan pembelaan. Posko Orange juga membuka layanan penyedian unit mobil Ambulace untuk warga terlebih Samarinda.
“Layanan mobil Ambulace ini gratis tanpa dipungut biaya, khusus seputar Samarinda,” jelasnya.