Untuk itu diperlukan kehadiran TNI guna menyelamatkan WNI tersebut, hal ini sesuai dengan salah satu tugas pokok yang diamanatkan kepada TNI yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan di manapun mereka berada.
“Tugas penjemputan WNI ke Sudan adalah tugas mulia sekaligus kehormatan yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, ingatlah bahwa kalian tidak hanya mewakili TNI namun juga sebagai duta bangsa Indonesia”, Kata Yodo Margno.
Lebih lanjut dikatakan Panglima TNI bahwa misi evakuasi seperti ini bukan yang pertama kali dilaksanakan oleh TNI. Pada tahun 2021, TNI melaksanakan misi yang sama di Afghanistan dan Ukraina pada Maret 2022 lalu.
“Saya minta jadikan pengalaman kedua misi tersebut sebagai bekal dan evaluasi agar misi yang kalian laksanakan di Sudan dapat berjalan dengan aman dan lancar,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono juga memberikan penekanan kepada Satgas Evakuasi WNI untuk fokus terhadap misi, mematuhi semua prosedur yang berlaku, mengidentifikasi semua resiko yang akan muncul dan melaksanakan langkah-langkah mitigasi yang kongkrit.
Kemudian agar melaksanakan koordinasi dan komunikasi dengan Kementerian Luar Negeri, Atase Pertahanan dan jajaran KBRI yang ada di Sudan, untuk mendapatkan informasi terkini, waspada dan alert sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik.
(Redaksi)