Melansir laman Langit Sembilan, Gerhana Matahari Hibrida juga membuat temperatur menjadi lebih sejuk.
Terakhir adalah dampak pada mata jika melihat gerhana dengan mata telanjang.
Sebenarnya pengamatan bisa dilakukan tanpa alat saat Gerhana Matahari Total terjadi.
Namun saat proses piringan Bulan meninggalkan Matahari, tidak boleh dilihat dengan mata telanjang dan harus menggunakan kacamata Matahari, teleskop atau binokuler.
Pada 2023, terdapat empat gerhana yang terjadi.
Namun hanya tiga saja yang bisa diamati di Indonesia.
Setelah Gerhana Matahari Hibrida 20 April mendatang, akan ada Gerhana Bulan Penumbra.