“Sebenarnya sejak 2007, aturan itu sudah ada. Sekarang kami pahami, peraturan itu kalau diikuti jadinya baik. Sekarang sudah telanjur, kami menata dengan kondisi anggaran yang seperti ini,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga harus menaruh perhatian terhadap sekolah-sekolah yang gedungnya sudah berusia tua. Maka perlu direhabilitasi. Sebab tak dapat dimungkiri, sarana dan prasana jadi salah satu aspek penting terhadap keberlangsungan pendidikan.
SMA di Kaltim rata-rata mempunyai jumlah rombel yang bervariasi. Sekolah yang berada di kawasan perkotaan tentu jumlah rombelnya paling banyak. Bisa sekitar 30-36. Tapi yang di daerah pinggiran, sekitar 9 rombel.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(advertorial)