Ia mengatakan setidaknya Samarinda memerlukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp 2 triliun sampai Rp 3 triliun baru dapat dikatakan ideal.
"Idealnya PAD kita antara kira-kira 3 triliun atau setidak-tidaknya 2 triliun" ujarnya.
Ia juga menanggapi usulan terkait pemanfaatan dana yang bersumber dari Corporate Social Responsibility (CSR) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Menurutnya ide tersebut sangat menarik untuk didiskusikan, tetapi secara logika sulit direalisasikan.
Sebab menurutnya tidak akan maksimal jika berharap pada dua sumber yang tidak pasti tersebut, mengingat juga menurutnya dana CSR tidak begitu banyak membantu saat Pandemi Covid 19 lalu.
"Kalau CSR itu nggak mungkin karena satu sektor pemanfaatannya tidak khusus untuk pendidikan, yang kedua tidak akan optimal, bayangin kemarin waktu Covid kami mengirim ke beberapa perusahaan tidak optimal karena memang kita nggak bisa dipaksa," jelasnya.
(redaksi)