Dalam ajang ini, Kaltim harus puas di posisi kedua. Sementara juara BK PON dipegang Nusa Tenggara Timur.
“Dan mempertahankan ini tentu akan menjadi tantangan buat kami dan pasti akan lebih sulit dibandingkan merebut,” kata Denny.
Pada 100 hari kerja, Denny lebih dulu akan berkeliling 10 kabupaten/kota di Kaltim. Untuk melakukan konsolidasi, meminta masukan terkait kendala yang terjadi di daerah.
“Dan setelah roadshow kita kumpul lagi dan membuat program kerja untuk mengatasi permasalah yang ada di setiap kabupaten kota. Kita juga rencana akan lebih sering mengadakan latihan gabungan keliling 10 kabupaten/kota agar kekuatan kempo merata di Kaltim dan tidak hanya berfokus hanya di Samarinda dan Kukar,” tambahnya.
Selain menilik permasalahan kempo yang ada di daerah, Denny nantinya juga akan meminta agar setiap pengcab dan pengkot untuk mengirimkan kader terbaiknya untuk membantu kepengurusan kempo di internal provinsi.
“Karena kita akan menjadikan kempo sebagai perkumpulan olahraga yang solid, independen, berwibawa, profesional dan menjunjung tinggi napas shorinji kempo. Kemudian juga kita ingin menjadikan kempo sebagai olahraga yang berprestasi baik ditingkat nasional maupun internasional,” harapnya.
Selain sederet upaya peningkatan kualitas atlet. Denny juga meminta agar para kenshi bisa berfokus pada latihan dan menjaga kualitas mereka.
“Berlatih, berlatih dan terus berlatih. Kalau terkait kesejahteraan itu percayakan kepada kami. Sekarang saya yakinkan atlet untuk fokus berlatih, kalau nantinya kamu berprestasi, soal kesejahteraan dan pekerjaan kalian jangan takut itu menjadi tanggungjawab dan jaminan kami para pengurus,” tekannya.