POJOKNEGERI.COM - Berdasarkan data Dinas Kesehatan (dinkes), saat ini Kaltim berada di status zona merah demam berdarah dengue (DBD).
dr Jaya Mualimin, Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, mengungkap, data per 17 Maret 2023, di Kaltim saat ini terdapat 850 pasien DBD, tiga pasien di antaranya meninggal dunia.
Berikut rinciannya;
Berau (28 pasien) (1 meninggal)
Kukar (137 pasien)
Kutai Timur (70 pasien)
Mahakam Ulu (53 pasien)
Bontang (73 pasien)
Samarinda (169 pasien, 2 meninggal)
Kutai Barat (70 pasien)
Balikpapan (187 pasien)
Paser (40 pasien)
Penajam Paser Utara (24 pasien)
Merespon terkait status zona merah DBD, dr Jaya menjelaskan bahwa status tersebut tidak terkait dengan kedaruratan.
Status merah merupakan penanda di atas 10 kasus DBD dari 100 ribu penduduk.
Status hijau, kasus DBD di bawah 10 pasien dari 100 ribu penduduk.
"Status merah dan hijau itu sebenarnya dari rumus angka sebagai level yang tidak boleh naik. Hitungannya 10/100 ribu penduduk, dari jumlah pasien itu lalu keluarlah status merah itu," kata dr Jaya, Senin (20/3/2023).
"Kalau lebih dari 10 pasein DBD di kabupaten/kota jadi status merah, ini jadi peringatan saja," lanjutnya.
dr Jaya menegaskan kasus DBD masih terkendali di Kaltim. Hal itu melihat jumlah pasien meninggal yang masih berada di tiga kasus.
"Kasus kasus DBD masih terkendali itu tidak jadi masalah. Status sekarang masih terkendali, semoga angka kematian tidak bertambah seperti tahun lalu," ungkapnya.
Melihat data tahun 2022 lalu, kasus pasien meninggal akibat DBD mencapai 200 pasien.
"Tahun lalu mencapai 200 pasien per kabupaten/kota," tegasnya.
(redaksi)