"Biasa, ngobrol soal harga," ucapnya.
Untuk perkiraan kenaikan harga, diakuinya, ketika Desember, biasanya akan kenaikan harga sedikit. Tetapi, itu tergantung lagi pada supplier.
"Kalau cabai Rp 40 ribu/ kg. Kalau Desember kan biasa, musim hujan, ada merangkak sedikit (harga). Tergantung supplu barang, kalau supply-nya normal ya enggak naik (harga)," ucapnya.
Sementara itu, Andi harun saat diwawancara awak media, bahwa saat ini pihaknya terus memantau kestabilan harga.
"Hari ini kita tunjukkan itu, untuk kestabilan harga, karena tak mudah untuk Samarinda, mengingat kita bukan daerah penghasil. Kita bergantung kebutuhan bahan pokok pentingnya dari luar daerah," ujarnya.
Terkait yang dilakukan hari ini, juga dijelaskan Andi Harun.
"Tadi kan bukan kita cek harga, kita cek juga stok, Kalau stoknya cukup, maka sesuai hukum ekonomi, kecil kemungkinan akan terjadi kemungkinan harga," ujarnya.
Program Kredit Bertuah
Terkait dengan curhatan Purwanto, di Samarinda sebenarnya sudah menjalani program kredit permodalan, atau tepatnya Kredit Bertuah.
Itu adalah akronim dari Kredit Berusaha, Beruntung, dan Berkah, inovasi Pemkot Samarinda berdasarkan instruksi Wali Kota Andi Harun.
Di program itu, menggandeng Bankaltimtara sebagai mitra penyalur kredit.