Dari hasil survei yang dirilis, juga diungkap simulasi pilihan tertutup terhadap 15 nama tokoh.
Nama Prabowo mendapat dukungan 20,7 persen.
Menteri Pertahanan tersebut mengungguli Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Tri Rismaharini, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ridwan Kamil.
"Prabowo disusul Ganjar Pranowo dengan mendapatkan dukungan 19 persen dan Anies Baswedan 14,3 persen.
Sementara Sandiaga Uno mendapatkan 6,5 persen, Tri Rismaharini 4,6 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 4,5 persen, Ridwan Kamil 4,4 persen," Deni menjelaskan.
Kendati masih berada di bawah Prabowo, namun elektabilitas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan cenderung mengalami kenaikan.
Di mana kata Deni, kenaikan tersebut terjadi sejak Oktober 2020 hingga September 2021 lalu.
Sedangkan untuk Prabowo Subianto mengalami penurunan hingga sekitar 2,5 persen.
"Ada peningkatan dukungan publik dari 10 persen menjadi 14,3 persen untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hal yang sama terjadi pada Ganjar Pranowo naik dari 11,7 persen menjadi 19 persen," kata Deni.
"Sementara dukungan kepada Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, sedikit melemah dari 22,2 persen menjadi 20,7 persen," sambungnya.
Deni menjelaskan, penurunan dukungan pada Prabowo dan kenaikan suara Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan juga bisa dilihat dalam simulasi pilihan tertutup terhadap tiga nama tersebut.
Dalam simulasi pilihan tertutup terhadap 3 nama ini, pada survei September 2021 Prabowo mendapat dukungan 30,8 persen disusul Ganjar Pranowo 29,3 persen, dan Anies Baswedan 25 pesen.
Kata Deni, angka ini mengalami perbedaan jika dibandingkan pada hasil survei bulan Mei 2021 kemarin.
"Dibanding hasil survei Mei 2021, dukungan untuk Ganjar pada September 2021 dalam simulasi 3 nama menguat dari 25,5 persen menjadi 29,3 persen.
Anies sedikit naik dari 23,5 persen menjadi 25 persen.
Sedangkan Prabowo cenderung melemah dari 34,1 persen menjadi 30,8 persen," kata dia.
Populasi pada survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) 1220 responden, dengan responden yang dapat diwawancarai secara valid sebesar 981 atau 80 persen.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check) dan dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
(redaksi)