POJOKNEGERI.COM - Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman dimutasi.
Jelang masa akhir jabatan sebagai Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arif Budiman menuturkan jika Kota Tepian begitu banyak meninggalkan kesan dan pesan selama dua tahun terakhir.
Ia sampaikan, sejak 3 Desember 2019 lalu ketika pertama kali menjabat pucuk pimpinan Polri di Ibu Kota Kalimantan Timur (Kaltim), Samarinda memiliki permasalahan kompleks dengan masyarakat heterogennya.
"Banyak kasus menonjol (di Samarinda) seperti narkoba dan pembunuhan yang menjadi atensi di masyarakat dan pimpinan Polri tentunya. Kami tentunya sangat berterima kasih karena teman-teman semua merespon setiap kejadian dengan begitu cepat dan sangat membantu kami di kepolisian," beber pria kelahiran 5 Januari 1974 itu, Rabu (22/12/2021) siang tadi.
Lanjut Arif, dia secara pribadi banyak mengucap terima kasih kepada seluruh rekanan Polri di Samarinda jelang masa akhir jabatannya.
"Saya sangat berterima kasih pada teman-teman semua. Akan tetapi, tentunya semua ini juga menjadi evaluasi kami hari demi hari agar selalu memberikan yang terbaik bagi masyarakat," ungkapnya.
Lantas apa saja hal yang disampaikan Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arif Budiman di akhir masa jabatannya?
Berikut wawancara tim redaksi:
1. Atensi pada kasus COVID-19
Kemudian, kata Arif lagi, selama dua tahun menjabat dan jelang masa pengabdiannya di Samarinda, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat alias kamtibmas Kota Tepian masih sangat terkendali meski pandemi belum berakhir.